Apakah itu?
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan, “Ketahuilah bahwa seorang mukmin melakukan dua jihad di bulan Ramadhan. Jihad pertama adalah jihad pd diri sendiri di siang hari dgn berpuasa. Sedangkan jihad kedua adalah jihad di malam hari dgn shalat malam. Siapa yg melakukan dua jihad dan menunaikan hak-hak berkaitan dgn keduanya, lalu terus bersabar melakukannya, maka ia akan diberi ganjaran di sisi Allah dgn pahala tanpa batas (tak terhingga).”. (Disebutkan dlm Lathoiful Ma’arif, hal. 306).
Ka’ab bin Malik berkata, “Setiap yg menjaga amalannya akan dipanggil pd hari kiamat dan akan diberi balasan. Adapun ahli Qur’an dan puasa, mereka akan dibalas dgn pahala tak terhingga.” (Disebutkan oleh Al Baihaqi dlm Syu’abul Iman no. 3928).
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasul SAW bersabda:ِ
”Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kpd seorang hamba pd hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafa’at kepadanya’. Dan Al Qur’an pula berkata, ’Saya telah melarangnya dari tidur pd malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya.’ Beliau bersabda,’Maka syafa’at keduanya diperkenankan.’“ (HR. Ahmad)
Syafa’at dari puasa diberikan bagi orang yg meninggalkan yg haram seluruhnya. Namun bagi yg menyia-nyiakan puasanya, yg tidak bisa menjaga diri dari yg haram, maka ia tidak bisa mendapatkan syafa’at tersebut.
Sedangkan syafa’at dari Al Qur’an diberikan bagi orang yg kurang tidurnya di malam hari karena tersibukkan dgn mengkaji Al Qur’an. Itulah yg mendapatkan syafa’at dari Al Qur’an. (Dijelaskan oleh Ibnu Rajab dlm Lathoiful Ma’arif, hal. 306-307).
Semoga Allah memberi kita taufik untuk menyibukkan diri dgn dua jihad ini di bulan Ramadhan. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar