Kalo sahabat jeli, soal prestasi yang selama ini dimiliki Barat “prestasi” nya Barat sekarang ini lebih karena dulunya ‘mencontek’ Islam. Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam menuliskan, "Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab, dan Quran-lah yang, walaupun tidak secara langsung, memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka"
Sebagai muslim, harusnya kita nggak silau dengan prestasi yang selama ini ditebar Barat lewat media apapun. Karena sejatinya, kita sebagai seorang muslim harusnya lebih bangga berkiblat pada Islam. Sekedar mengingatkan, coba kita simak kutipan berikut: “Patut diingat, bahwa Quran memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum muslimin daripada Bibel dalam agama Kristen. Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini” (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam).
.
Itulah sob, pengakuan orang Barat terhadap Islam. Itu artinya, Islam itu pernah berprestasi dan pasti masih menyimpan prestasi, jika diterapkan lagi seperti pernah diterapkan selama 13 abad. Bahkan pada masa kejayaan yang 13 abad tersebut, Islam memang menjadi super power, menjadi kiblat bagi dunia saat itu. Bisa dibilang, ilmuwa-ilmuwan Barat yang sekarang lebih kita kenal dalam pelajaran sekolah kita adalah terilhami dari ilmuwan-ilmuwa Muslim saat itu. .
Maka bangunlah the dreamers, saatnya untuk beraksi menjadi the players dengan menjadikan Islam satu-satunya kiblat dalam ukuran berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar